Kamis, 09 Juni 2011

Kontraversi Naiknya Isa Almasih

Ibnu Abi Hatim ra meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa'id bin Jubair ra dari Ibnu 'Abbas ra, beliau berkata: "Menjelang diangkat Allah Swt ke langit, Isa As keluar menuju para sahabatnya. Dirumah tersebut ada 12 orang dari para pembelanya. Beliau keluar menuju (para sahabatnya) mereka dari mata air yang ada di rumah dalam keadaan kepala beliau meneteskan air.

Lalu beliau berkata: 'Sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan kekafiran terhadapku 12 kali setelah dia beriman.'
Lalu beliau berkata: 'Siapakah diantara kalian yang mau dijadikan serupa denganku, sehingga dia yang terbunuh sebagai penggantiku, dan dia akan bersama dalam kedudukanku (di surga)?
'Maka berdirilah seorang anak muda yang umurnya paling muda diantara mereka. Lalu beliau berkata kepadanya: 'Duduklah'. Kemudian beliau mengulangi kembali ucapannya kepada mereka, dan pemuda tersebut berdiri kembali. Lantas beliau berkata: 'Duduklah'. Lalu beliau mengulangi lagi ucapannya, maka pemuda tersebut berdiri kembali dan berkata: 'Saya'. Maka beliau berkata: 'Dialah engkau (yang terpilih).' Maka diapun diserupakan oleh Allah Swt dengan Isa As.
Dan Isa As diangkat melalui lubang yang ada di rumah tersebut. Lantas datanglah orang-orang Yahudi mencari beliau. Mereka pun menangkap orang yang telah diserupakan dengan beliau, kemudian membunuh dan menyalibnya.
Maka diantara mereka ada yang kafir terhadapnya 12 kali setelah beriman.
Mereka terpecah menjadi tiga kelompok.
Satu kelompok mengatakan: 'Allah bersama kita dalam beberapa waktu. Kemudian Dia naik ke langit'. Mereka ini dari kalangan Al-Ya'qubiyyah.
Satu kelompok lagi berkata: 'Adalah anak Allah yang bersama kita dalam beberapa waktu, kemudian Allah mengangkat kepada-Nya'. Mereka ini dari kalangan An-Nathariyyah.

Dan satu kelompok lagi mengatakan : 'Yang bersama kita adalah hamba Allah dan Rasul-Nya dalam beberapa waktu, kemudian Allah mengangkat kepada-Nya'. Mereka inilah kaum muslimin.

Lalu dua kelompok kafir berhasil mengalahkan kelompok muslim dan membunuh mereka. Maka Islam pun tertutupi hingga Allah mengutus Rasul-Nya Muhammad Saw.

(Tafsir Ibnu Katsir, 2/449. Ibnu Katsir ra berkata: 'Sanadnya shahih sampai ke Ibnu 'Abbas ra)
Allah Swt telah mengangkat Isa As ke langit dan akan menjadikan hamba-Nya tersebut sebagai tanda dekatnya hari kiamat, dengan diturunkannya kembali ke muka bumi. Sehingga beliau merasakan mati di bumi, sebagaimana manusia lainnya.
Sebagaimana Allah Swt berfirman: "Dan sungguh dia (Isa As) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari kiamat." (QS Az Zukhruf: 61)

Nabi Isa As mengatakannya dalam Injil Matius: "Inilah kehidupan yang abadi, yaitu agar mereka tahu bahwa Engkaulah sesembahan yang sesungguhnya, satu-satunya, sedangkan Yesus Al Masih, dialah yang Engkau utus."

Dalam Al Qur'an juga disebutkan
"Sesungguhnya Allah, Rabbku dan Rabb kalian, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus."
QS Ali Imran: 51

Demikian semoga bermanfaat, wallahu a'lam.

Referensi:

Al Qur'an dan Alkitab:
QS At Taubah: 30
QSAl Maidah : 72-73
QS Maryam: 88-93

Injil Matius 10: 40

Senin, 06 Juni 2011

Jalan Kebenaran Jalan Keselamatan


Diskusi 
KEESAAN TUHAN
Keputusan memilih jalan kebenaran adalah hak setiap manusia. Al Qur’an menjelaskan dalam surat 17: 15: “Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan orang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang Rasul.” Jika kebenaran telah datang maka keputusannya selanjutnya terserah pada individunya.
Sebab bahkan dalam Alkitab pun terdapat ayat yang menerangkan mengenai ke Esaan Tuhan ayat – ayat tersebut adalah sebagai berikut:
 Ulangan 4: 39:
 “Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.”
Ulangan 6: 4:
“Dengarlah orang Israel : Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa.”
Yesaya 43: 10-11:
“Kami inilah saksi-saksiKu,’ demikianlah firman Tuhan, ‘dan hambaku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada Juruselamat selain dari padaKu.”
Kemudian dalam Yesaya 44-6:
“Beginilah firman Tuhan, raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam:’ Akulah yang terdahulu dan Akulah yang kemudian; tidak ada Allah selain dari padaKu,”
Dan Yesaya 45: 18:
“ Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit, -Dialah Allah-yang menegakkannya- dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami-: ‘Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain.”
Yesus sendiri juga berkata dalam Matius 12: 29 :
’Maka jawab Yesus kepadanya: ‘Hukum yang terutama inilah: Dengarlah olehmu, hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa.’

ISA AS (YESUS) UTUSAN TUHAN
Mengenai Nabi Isa As (Yesus) dalam Al Qur’an terang dinyatakan dalam Surat 4: 157 bahwa Yesus tidak mati disalib:
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah (mengatakan rasul Allah adalah untuk menghina), padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keimanan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”
Baca Lukas 24: 36-41:
“Dan sementara bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri ditengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan didalam hati kamu? Lihatlah tanganKu dan KakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena tentu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu.’ Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kakiNya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: ‘Adakah padamu makanan di sini?’ Dan mereka memberi kepadaNya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya didepan mereka.” Jadi Yesus tidak mati saat disalib karena orang mati tidak makan layaknya orang yang masih hidup.
Yesus sendiri menyatakan bahwa dia tidak mati kepada Maria Magdalena seperti yang tertera dalam Yohanes 20:17:
“Kata Yesus kepadanya: Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakan kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu.”
Hal ini membuktikan bahwa dia masih hidup disebutkan pula dalam Yohanes 19: 34: “Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambungNya dengan tombak, dan mengalir keluar darah dan air.”
Logikanya bila benar Yesus mati di kayu salib maka darahnya akan membeku dan dengan demikian tidak akan ada darah yang mengalir keluar dari tubuhnya. Kejadian itu membuat luka pada tubuh. Luka tersebut masih baru maka akan sakit bila disentuh oleh Maria Magdalena jadi ia melarangnya saat mereka saling bertemu di taman.
Kemudian jika Yesus adalah Tuhan mengapa diatas kayu salib ia memohon pertolongan Tuhan?
Matius 27: 46 :
“Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: Eli, Eli, lama sabakhtani? Artinya: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Doa Yesus didengar yang berarti bahwa doa-doa itu dijawab dengan baik oleh Tuhan.
Yakobus 5: 16 :
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang-orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Yesus sendiri berkata di dalam Matius 7: 7-10 :
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibuka bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang yang akan memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular jika ia minta ikan?” Demikian, jika semua doa-doa Yesus diterima Tuhan, termasuk doanya supaya dia tidak mati di kayu salib, tetapi mengapa dia masih juga mati di kayu salib?
Adalah sebuah pertanyaan besar ‘Bagaimana bisa Paulus, yang tidak pernah melihat diri Yesus, adalah orang yang pertama menyatakan bahwa Yesus adalah anak Tuhan?’
Kisah Para Rasul 9: 20:
“Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah anak Allah.”
Sebuah fakta, tahukah bahwa doktrin penebusan dosa bukan pula merupakan bagian dari ajaran Yesus? Hal ini dapat ditelusuri dari sejarah karena doktrin penebusan dosa mulai muncul dan dibenarkan oleh gereja pada sekitar tiga atau empat abad setelah Yesus meninggalkan bumi. Ini bertentangan dengan Injil meskipun pasal ini menjelaskan :
Ulangan 24: 16:
‘Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, jangan juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri,
atau dalam Yeremia 31: 30:
“melainkan: setiap orang mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri yang ngilu.”
Atau dalam Yehezkiel 18: 20:
‘Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati, anak tidak akan turut menanggung dosa ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung dosa anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.”
Ayat-ayat diatas merupakan bukti bahwa dalam Injil doktrin penebusan dosa itu tidak disebutkan, dan doktrin ini merupakan rekayasa akal manusia dimana ajaran ini mendapatkan kontimasi dari kepercayaan atau konsep yang berasal dari penyembah berhala dan sihir!
Demikian ternyata menurut Injil Yesus sendiri berkata bahwa dia datang bukan untuk damai?
Coba baca Lukas 12: 49-53:
“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hatiKu, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan kataKu kepadamu, bukan damai melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, dua melawan tiga dan tiga melawan dua. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.”
Lihat juga Matius 10: 34-36:
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai diatas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.”

Penutup

Setiap muslim yang tafahum yakin bahwa turunnya Yesus untuk kedua kalinya di bumi akan bergabung dengan umat Muslim di masjid-masjid, karena dia seperti umat Islam yang lain juga dikhitan, tidak boleh makan daging babi, berwudhu sebelum mendirikan sholat, dan bahwa dia juga berdiri, ruku’ dan sujud dalam sholatnya kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah Swt.
Asyhadu a(n)laa ilaaaaaaha illaa Allah, wah da hu laa shariikah lah,
wa asyhaduanna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh



REFERENSI
Taken from “Dialog Islam Kristen Upaya Menelusuri Kebenaran Hakiki”
by Hasan A Baagil
Copyright 2005 Lintas Pustaka Publisher From Jakarta
Taken From “Injilku Yang Ternoda”
Cetakan ke-7
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
Maret 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
“Menghalau Missionaris Dan Misi Sucinya Mengkristenkan Dunia”
Cetakan Ke-5
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
April 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
A Gift From My Student Oceana  
Assalam Boarding School Surakarta

Ritual Tanpa Dasar Yang Jelas?


Perayaan Natal setiap tanggal 25 Desember yang dirayakan oleh umat Nasrani ternyata bukan merupakan tanggal kelahiran Nabi Isa As melainkan tanggal kelahiran Dewa Surya yang disebut DIES INVEICTI SOLID. Selain itu ada yang mengatakan hal itu diambil dari ritual dari kelahiran Mithra, ada pula yang mengatakan hari kelahiran Dewa Terang yang bernama Dewa Yul. Tapi yang jelas dipercayai bagi para pemuja Dewa Matahari bahwa tanggal 25 Desember merupakan kelahiran dari Dewa Matahari, yang pada tanggal tersebut matahari nampak “bergerak” dari garis lintang pembalikan selatan menuju utara sehingga lama kelamaan sinar matahri makin nampak terang menyinari Benua Eropa dimana banyak penganut penyembah matahari yang merayakan kelahiran dewanya tersebut. Mereka merayakannya dengan pesta sebelum mereka masuk Kristen. Untuk merayakannya mereka memasang lampu-lampu di pohon Den (Cemara) untuk dapat mempengaruhi matahari tersebut agar kembali menyinari Eropa (Simatetisme Magic alias Analogische Magic).
Secara analogi memang hampir tidak mngkin bila Yesus lahir pada tanggal 25 Desember karena itu berarti musim dingin, sedangkan dalam Alkitab sendiri diceritakan bahwa sewaktu Yesus lahir menurut Matius 2: 1 -2 nampak bintang di langit tanda langit cerah, sedangkan dalam Lukas 2: 6-8 diceritakan bahwa waktu itu banyak pengembala di padang pada malam hari mengelola binatang ternak mereka. Kalau itu musim dingin secara logika maka mereka akan mati kedinginan jadi kesimpulannya dasar dari perayaan Natal itu tidak jelas.

REFERENSI
Taken from “Dialog Islam Kristen Upaya Menelusuri Kebenaran Hakiki”
by Hasan A Baagil
Copyright 2005 Lintas Pustaka Publisher From Jakarta
Taken From “Injilku Yang Ternoda”
Cetakan ke-7
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
Maret 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
“Menghalau Missionaris Dan Misi Sucinya Mengkristenkan Dunia”
Cetakan Ke-5
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
April 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
A Gift From My Student Oceana  
Assalam Boarding School Surakarta

Agama Tanpa Syariat?


Agama Tanpa Syariat

Sekarang menjadi jelas bahwa sebenarnya Agama Kristen didirikan oleh Paulus bukan Yesus atau Nabi Isa As. Karena yang mendirikan adalah seorang manusia maka tak heran bila ajaran Agama Kristen menyesuaikan selera Paulus seperti doktrin Paulus berikut, “ Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh sesuatu apapun.” (II Korintus 6: 12) “dan segala sesuatu diperbolehkan. Benar tetapi bukan segala sesuatu membangun.” (I Korintus 10 : 23). Jelas sekali berdasarkan doktrin di atas adalah doktrin yang dibuat berdasarkan akal pikiran manusia. Atas dasar doktrin ini, berarti Agama Kristen itu tanpa syariat, tetapi kaya akan ajaran etika yang muluk, luhur, dan mulia. Tapi jangan sampai terkecoh akan ajaran etika yang muluk. Kenyataan bahwa etika murni tanpa syariat adalah bersifat filosofis yang teoritis, spekulatif, dan idealis namun belum tentu bermanfaat bagi fitrah manusia sebab kebanyakan bersifat utopis. Ajaran filosofis memang baik, tetapi karena tidak mempunyai sanksi yang nyata dan hanya bersuperioritas pada diri manusia sendiri maka dalam praktiknya sukar dijalankan.
Kodrat manusia memiliki sifat-sifat instingtif yang membutuhkan kontrol atau pengendalian yang hanya bisa dilakukan bila ada syariat yang mengaturnya. Demikian karena pada dasarnya manusia secara kodrati memiliki kecenderungan dan kelemahan sebagai makhluk sebagai berikut:
1.     Nafsu yang cenderung kepada kejahatan (QS Yusuf : 53)
2.     Bersifat lemah
3.     Senantiasa menghadapi cobaan dan kesukaran
4.     Bersifat terburu-buru
5.     Nafsu yang mendorong untuk durhaka kepada Alloh
6.     Dzalim, tidak berterimakasih
7.     Kikir
8.     Gelisah
9.     Pembantah
10. Tidak bersyukur
Atas alasan inilah yang menjadi kendala ajaran filosofis tersebut. Sehingga atas alasan tersebut perlu akan adanya Firman Tuhan yang berupa syariat untuk mengatasi kesemuanya. Karena selain secara kodrati manusia memiliki nafsu yang menyuruhnya kepada kejahatan ada setan dan iblis yang selalu berusaha menyesatkan dan membangkitkan keinginan yang bukan-bukan dan membisikkan kejahatan dalam hati manusia seperti yang disebutkan dalam QS An Naas, sehingga terasa lebih berat lagi dalam menaklukkannya.
Tuhan pasti sudah merencanakan sedemikian rupa agar manusia yang merupakan makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna dapat mencapai tujuan hidup yang sebenarnya yaitu bertemu dengan-nya dan memperoleh hidup dan kehidupan yang sebenarnya, yaitu suatu kehidupan yang kekal abadi tanpa adanya kematian atau akhir untuk itulah Ia menurunkan Firman-Nya yang berupa syariat untuk membimbing dan mengarahkan manusia menempuh jalan yang lurus untuk dapat sampai pada tujuan penciptaannya. Karena itu manusia hendaknya menyadari prinsip hukum ini, seperti yang dimaksud dalam ayat Taurat dan Injil, bahwa “manusia hidup tidak hanya dengan roti, melainkan pula dengan firman yang keluar sari mulut Alloh (Matius 4: 4; Ulangan 8 : 3) yang dinyatakan para Nabi. (Hosea 12 : 11; Amsal 3: 7)
Tanpa adanya syariat agama manusia tidak akan memperoleh kehidupan surgawi yang salam, tanpa rasa takut, dan duka cita. Demikian syariat agama menjadi penting seperti yang dimaksud dalam ayat berikut, “ boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal itu sebenarnya buruk bagimu, Alloh Maha Mengetahui, sedangkan manusia tidak memiliki pengetuan akan hal itu.(QS Al Baqarah: 216). Sebab itulah Alloh menunjukkan jalan yang benar berupa syariat-Nya.
Demikian, dalam Taurat memang ada sepuluh Hukum Taurat atau The Ten Commandements yang dalam Agama Budha disebut Dasa Sila. Hukum Taurat ini terutama terdapat dalam Keluaran 20: 3 – 17 dan Ulangan 5 : 7 – 21 yang ringkasnya sebagai berikut:
1.     Jangan padamu ada ilah lain di hadapan hadirat Alloh;
2.     Jangan dibuat olehmu akan patung ukiran atau akan suatu peta daripada barang (benda) dan jangan menyembah atau berbakti kepadanya;
3.     Jangan menyebut nama Tuhan dengan sia-sia;
4.     Sucikan hari Sabat (Hari Sabtu) yang pada hari itu kamu jangan bekerja, sebab hari Sabat itu diberkati Tuhan;
5.     Hormatilah bapak dan ibumu;
6.     Jangan kamu membunuh;
7.     Jangan kamu berzina;
8.     Jangan kamu mencuri;
9.     Jangan kamu mengatakan kesaksian dusta akan samamu manusia;
10. Jangan kamu menginginkan rumah orang lain dan istri orang lain atau hambanya laki-laki atau sahayanya perempuan, atau akan sapinya atau akan keledainya, atau barang apa-apa yang samamu manusia punya.
Adapun mengenai sepuluh pasal khutbah Yesus di sebuah bukit itu ringkasannya adalah sebagi berikut (Matius 5: 1 – 12):
Berbahagialah segala orang yang:
1.           Rendah hatinya, karena mereka itu yang empunya kerajaan surga;
2.           Berduka cia, karena mereka itulah yang akan dihiburkan;
3.           Lembut hatinya, karena mereka itu akan mewarisi bumi;
4.           Lapar dan dahaga akan kebenaran, karena mereka itu akan dijamu sehingga kenyang;
5.           Menaruh kasihan, karena mereka itu akan beroleh rahmat;
6.           Suci hatinya, karena mereka itu akan memandang Allah;
7.           Mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah;
8.           Teraniaya oleh sebab kebenaran, karena mereka itu yang empunya kerajaan surga;
9.           Berbahagialah kamu apabila orang mencela kamu dan menganiaya kamu serta mengumpat kamu dengan dusta oleh sebab aku.
10.       Bersuka citalah kamu sambil bersuka ria, sebab besar pahalamu di surga, karena sedemikian itu juga segala nabi yang dahulu daripada kamu terkena aniaya.
Dari Hukum Taurat dan Khutbah tersebut jelas bahwa Hukum Taurat memiliki kejelasan maksud. Akan tetapi Khutbah hanya memiliki landasan moral filosofis sehingga kurang memberikan kejelasan akan halal dan haram, akan dosa dan pahala yang tentu saja membuat pengikutnya akan menjalani kehidupan tanpa syariat yang jelas.
Sangat tidak masuk akal jika yang menjadi syariat adalah didasarkan pada Doktrin Dosa Warisan yang menyebutkan, “di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” (Efesus 1: 7). Kemudian pada Doktrin Penebusan Dosa dengan dalil dosa telah ditebus oleh kematian Yesus seperti yang disebutkan pada 1 Petrus 3 : 18, “sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang dibangkitkan menurut Roh”. Dalam doa itu dinyatakan bahwa Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat diundang untuk masuk dalam hati dan mengendalikan hidup orang yang mengakuinya yang juga berarti hanya Yesus sajalah yang mampu menyelesaikan permaasalahan dosa manusia sehingga manusia layak pada Allah.
Sungguh mengherankan bila Tuhan Maha Pengampun bukankah bila Ia berkehendak maka Tuhan akan menciptakan manusia suci seperti malaikat yang tanpa dosa? Adalah sangat aneh bila Tuhan harus bersusah payah mengorbankan anak-nya bila Tuhan sendiri mampu melakukan semuanya. Jelas sekali pemahaman mengenai Tuhan, siapa Tuhan dan konsep Ketuhanan dari Umat Nasrani sangat rancu, rumit, ruwet dan tidak rasioanal padahal untuk mengenal Tuhan yang sebenarnya manusia telah dibekali nurani (Gos Spot) dan akal serta hati. Sungguh sangat kasihan Umat Nasrani bila mempercayai dokrin yang menyatakan dosa warisan, dosa yang diperhitungkan karena melanggar hukum taurat, dan dosa pribadi semuanya telah disalibkan di kayu Salib Yesus sehingga sekarang siapapun yang mengakui Yesus maka akan beroleh keselamatan? Landasan yang digunakan lagi-lagi seperti yang sebelumnya merupakan buatan dari akal pikiran manusia coba lihat dari segi bahasanya, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-nya kepada kita, oleh karena kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Roma 5: 8). Yang dimaksud masih berdosa dikarenakan doktin dosa warisan. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam kristus Yesus, Tuhan Kita.” (Roma 6: 23). Jelas dari tata bahasa yang digunakan ini merupakan ucapan orang ketiga yang bukan merupakan Firman Tuhan, maupun Sabda Nabi atau Yesus.

REFERENSI
Taken from “Dialog Islam Kristen Upaya Menelusuri Kebenaran Hakiki”
by Hasan A Baagil
Copyright 2005 Lintas Pustaka Publisher From Jakarta
Taken From “Injilku Yang Ternoda”
Cetakan ke-7
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
Maret 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
“Menghalau Missionaris Dan Misi Sucinya Mengkristenkan Dunia”
Cetakan Ke-5
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
April 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
A Gift From My Student Oceana  
Assalam Boarding School Surakarta

Alkitab dan Injil


Alkitab dan Injil
 
            Demikian sehubungan dengan pengaruh Paulus dalam tulisan-tulisannya dalam menyusun Kitab Perjanjian Baru, ada baiknya mengetahui apa arti Injil dan Alkitab yang digunakan sebagai dalil Umat Nasrani.
 
Arti Injil (Gospel) Menurut Orang Kristen
            Kata Arab yang bersal dari kata Yunani eu aggelion, yang berarti kabar baik.
            Injil pertama-tama berarti kabar baik tentang keselamatan yang intinya adalah kasih: Allah menjelma menjadi manusia karena kasih, yakni untuk menyelamatkan manusia.(definisi ini diambil dari kamus Liturgy Katolik)
            Injil juga diartikan kitab yang mengisahkan hidup, ajaran, dan karya-karya Yesus, serta sengsara dan kebangkitan-Nya.
            Buku Injil Cuma ada empat buah yakni: Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes.
            Di dalam Perjanjian Baru kata Injil biasanya digunakan untuk menunjuk kabar baik Yesus Kristus sebagaimana diwahyukan dalam pewartaan gereja. Keempat Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) berasal dari pertengahan abad yang pertama, dan pertama-tama merupakan rekaman tertulis dari pewartaan Imam Rasuli. Dalam penulisan kembali itu ilham Roh Kudus memberikan jaminan bahwa penulis sungguh memilih bahan yang tepat dan bebas dari sesatan.
Berikut penjelasan mengenai keempat Injil:
1.      Injil Karangan Matius (The Gospel According to St. Matthew)
 
            Injil pertama dari keempat Injil. Injil in ditulis sekitar tahun 70. tetapi inti Injil Matius sendiri sudah ditulis beberapa puluh tahun sebelumnya dalam bahasa Aram (bahasa Palestina zaman Yesus). Injil Matius mewartakan kepada Bangsa Israel kabar tentang Yesus sebagai “Mesias Israel yang dinantikan oleh manusia seluruh zaman” Perjanjian Lama. Injil ini merupakan pewartaan Gereja (umat Allah yang baru) kepada Sinagoga (Umat Allah yang lama). Gereja dibangun diatas batu karang (Matius 16: 12-19), dan Kristus, Raja Semesta Alam. Kristus inilah yang memberi perintah kepadanya untuk membawa Injil ke seluruh bumi dan membaptis segala bangsa (Matius 28: 19).
 
2.      Injil Karangan Markus (The Gospel According to St. Mark)
 
            Injil kedua dari keempat Injil. Injil ini ditulis di Roma sekitar tahun 65 oleh Markus, anak Maria, pemilik rumah tempat jemaat Kristen pertama di Yerusalem (Kisah Para Rasul 12: 12). Markus ini menyertai Paulus dan Barnabas dalam perjalan menyebarkan iman. Markus juga menjadi pembantu Petrus di Roma (1 Petrus 5: 13). Menurut tradisi Gereja awal, Markus membawakan pewartaan Injil menurut gaya Petrus. Markus tidak bermaksud menulis riwayat Yesus melainkan mewartakan bahwa Yesus adalah ‘Yang datang dalam nama Tuhan’ ‘Yang diurapi’ (“Mesias”), dan ‘Putra Allah yang mengalahkan yang jahat’.
3.      Injil Karangan Lukas (The Gospel According to St. Luke)
 
            Injil ketiga dari keempat Injil. Injil ini ditulis oleh Lukas di Yunani sekitar tahun 70. Lukas seorang Dokter bukan Yahudi, teman dan pengikut Paulus, mengumpulkan bahan dari Injil ini untuk mereka yang sejak semula menjadi saksi mata dan kemudian menjadi pengabar Injil. Bahan-bahan yang ia kumpulkan itu kemudian ia selidiki dengan teliti dari awal mulanya. (Lukas 1: 1-4). Dalam Injil ini Lukas menekankan sifat Yesus sebagai sang “Juru selamat orang miskin, terhina, sakit dan berdosa; juru selamat yang menghibur dan menolong semua yang tertekan.”
 
4.      Injil Karangan Yohanes (The Gospel According to St. John)
 
            Injil keempat. Injil ini ditulis sekitar tahun 100 oleh Yohanes di kota Efesus (Turki). Injil ini mempunyai gaya bahasa dan pemberitaan yang khas, yang berbeda dari ketiga Injil yang lebih tua. Yohanes yang sudah tua itu diberi Ilham oleh Roh Kudus untuk menyampaikan Injil tentang Yesus secara mendalam. Tujuan Injil ini adalah meyakinkan orang bahwa Yesus adalah Kristus, putra Allah, dan supaya oleh kepercayaan ini semua orang mempunyai hidup kekal dalam nama-Nya (Yohanes 20: 30).
 
 
 
Bibel (Alkitab) Menurut Kristen
 
            Bahasa Arab (Alkitab), dalam Bahasa Inggrisnya Bible. Pengertiannya adalah kumpulan semua kitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) yang ditulis atas ilham Roh Kudus. Isi Bibel (Alkitab) diyakini Orang Kristen sebagai sabda Allah. Alkitab bukanlah kumpulan ajaran, peraturan, apalagi buku sejarah. Bibel (Alkitab) adalah wahyu Allah yang berisikan kesaksian iman umat Allah. Bibel (Alkitab) terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama, 7 kitab Deuterokanonika, dan 27 kitab Perjanjian Baru.
 
1. Perjanjian Lama (Alkitab Ibrani) Old Testament Disingkat PL
            Ikatan perjanjian antara umat Allah dan Israel sebelum Kristus. Dimulai dari kitab kejadian (Genesis) dan berakhir pada kitab Maleakhi (Malachi). Sedang untuk umat Katolik ada tambahan 7 kitab yang disebut Deuterokanonika, yaitu: Tobit, Yudit, Tambahan Ester, kabijakan Salomo, Yesus bin Sirakh, Barukh, Tambahan Daniel, I Makkabee, II Makkabee (khusus untuk Umat Katolik Perjanjian Lamanya ada 45 buah).
 
2. Perjanjian Baru (Alkitab Yunani) New Testament Disingkat PB
            Ikatan perjanjian keselamatan antara Allah dan umat manusia dalam Kristus. Materai dalam Perjanjian Baru ini adalah darah Kristus sendiri. Dimulai dari Injil Matius dan berakhir pada kitab Wahyu kepada Yohanes, yang semuanya berjumlah 27 kitab.
Kesimpulan yang bisa diambil:
            Jadi sudah jelas, menurut Kristen yang disebut Injil (Gospel) itu cuma ada empat kitab, yaitu: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes semuanya cuma ada di Perjanjian Baru.
            Sedang yang disebut Bibel (Alkitab) adalah semua kumpulan kitab-kitab yang ada di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
            Jadi keempat Injil yang disebut oleh orang kristen adalah bagian dari Bibel (Alkitab), dari keseluruhan isi Alkitabnya orang kristen.
 
               Berikut bagan dari Pengetahuan Tentang Alkitab :
1.      Istilah Bible – Bijbel – Biblia – Alkitab, 
      seperti yang terjadi pada istilah Library – Library –Livre.
2.      Pembagian Alkitab
KEJADIAN
KELUARAN
                                                                            Torat                    IMAMAT
BILANGAN
ULANGAN
                                              Kitab Hikayat 
                                                                            Yusakdll (12 Kitab)
                                              Kitab Syair
Perjanjian Lama                    Kitab Nabi – Nabi
 
Deuterokanoptika (Katolik) yang merupakan tambahan:
1.
 Tobias
2.
Yudith
3.
Beberapa pasal Ester
4.
Wisdom
5.
Ecclestiasticus
6.
 Burukh
7.
Beberapa pasal Daniel
8.
Makabe I
9.
Makabe II
10.
Yesus bin Siral
 
3. Perjanjian Lama Protestan ada 39 Kitab
4.Perjanjian Lama Katolik ada 46 Kitab
5. Istilah evagelion – evagelium – evangelic - evangel
          (Yunani) – (Romawi) – (Belanda) – (Inggris)
6. Makna : Zalika kitabula raiba fihi .... (Surat Al Baqarah)
7. Sejarah terjadinya Bible : Menelan waktu 15 sampai 16 abad (1600 tahun)
 
 
 
 
 
Berikut Bagan Perjanjian Baru:
                                                                                                         Matius
                                                                                                         Markus
                                                                                     Injil             Lukas
                                                                                                        Yahya (Yohanes)
                                                             Kitab Hikayat
                                                                                     Kisah Rasul
                               Katolik
                                                             Kitab Pelajaran
                                                             Kitab Nabi
                                                                                            Injil (17 Kitab)
                                                             Kitab Hikayat
                                                                                            Kitab Kisah (4 Kitab)
Perjanjian Baru
                               Apokrif
                                                             Kitab Pelajaran (4 Kitab)
 
                               Surat-surat                                            Kep. Orang Rum 16 PS
                                                                                            Kep. Korintus I 16 PS
                                                                                            Kep. Korintus II 16 PS
                                                                                            Kep.Orang Galantia 6 PS
                                                                                            Kep. Efesus 6 PS
                                                                                            Kep. Filip 4 PS
                                                             Surat Paulus           Kep. Kolose 4 PS
                                                                                            Tesalonika 5 PS
                                                                                            Tesalonika II 3 PS
                                                                                            Timotius I dan II
                                                                                            Titus dan Pilemon
                                                                                            Orang Ibrani
 
                                                                                            Petrus I, II
                                                             Surat Yakub          Yohanes I, II, III
                                                                                            Yehuda   
                                                                                            Kitab Wahyu Penutup
8. Kerusakan – kerusakan dalam Alkitab
-       Ulangan 31 : 24 (Torat asli hanya satu buah buku)
-       Ulangan 34 : 5 – 7 (Cerita wafatnya Musa)
-       Mazmur 51 : 2 (Daud berzina)
-       Yusak 24 : 32 – 33 (Cerita wafatnya Yusak dan kuburannya)
-       1 Raja 4 : 32 -33 (ada kitab – kitab yang hilang)
-       Ester 9 : 32 (kitab hilang)
9. Matius dan Yahya (murid Yesus); Markus dan Lukas (bukan murid Yesus)
10. Injil Yahya (Roh Kebenaran)
      Injil Barnabas
11. Kateksimus dan Hadits Gereja
 
Injil Menurut Umat Islam
 
            Injil menurut Islam memiliki arti yang berbeda. Injil bagi umat islam adalah salah satu kitab Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Isa As, yang mengukuhkan kedudukan Allah Swt sebagai Tuhan yang Ahad dan Isa As sebagai Rasul-Nya (Q.S Maryam: 30).
            Tetapi kemudian Injil itu dirusak oleh orang-orang jahil yang tidak lagi beriman pada Allah Swt, maka kemudian Allah Swt menurunkan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw sebagai penyempurna dari Injil dan kitab-kitab lainnya, dimana Allah Swt sendiri menjamin akan memeliharanya dari tangan-tangan jahil manusia selama-lamanya (QS Al Maidah : 68, Ali Imran : 71, dan Al Hijr: 9)
Jadi kesimpulannya adalah:
            Injil yang digunakan oleh orang nasrani merupakan karangan dari Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Sedangkan, bagi Islam Injil yang diakui sebagai kitab suci adalah Injil dari Allah Swt yang diwahyukan kepada Nabi Isa As. Jadi walau istilahnya sama tapi objek serta pengertiannya tidak sama. 
            Bagaimana mau mengenal Tuhan bila tidak membaca kitab suci? Apakah keimanan Kristen hanya berdasarkan keyakinan mimpi-mimpi aneh yang katanya berasal dari Tuhan? Dr Littelton memberikan komentarnya, “kedudukan mukjizat dalam agama adalah ‘suatu perbuatan di luar kekuatan manusia’ penyakit mental yang membutuhkan ‘tipuan yang rasional’.” Apakah sebatas ini pehamaman yang seharusnya mengenai Tuhan, agama, kitab suci dan utusan-Nya?
REFERENSI
Taken from “Dialog Islam Kristen Upaya Menelusuri Kebenaran Hakiki”
by Hasan A Baagil
Copyright 2005 Lintas Pustaka Publisher From Jakarta
Taken From “Injilku Yang Ternoda”
Cetakan ke-7
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
Maret 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
“Menghalau Missionaris Dan Misi Sucinya Mengkristenkan Dunia”
Cetakan Ke-5
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
April 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
A Gift From My Student Oceana  
Assalam Boarding School Surakarta