Senin, 06 Juni 2011

Jalan Kebenaran Jalan Keselamatan


Diskusi 
KEESAAN TUHAN
Keputusan memilih jalan kebenaran adalah hak setiap manusia. Al Qur’an menjelaskan dalam surat 17: 15: “Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan orang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang Rasul.” Jika kebenaran telah datang maka keputusannya selanjutnya terserah pada individunya.
Sebab bahkan dalam Alkitab pun terdapat ayat yang menerangkan mengenai ke Esaan Tuhan ayat – ayat tersebut adalah sebagai berikut:
 Ulangan 4: 39:
 “Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.”
Ulangan 6: 4:
“Dengarlah orang Israel : Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa.”
Yesaya 43: 10-11:
“Kami inilah saksi-saksiKu,’ demikianlah firman Tuhan, ‘dan hambaku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada Juruselamat selain dari padaKu.”
Kemudian dalam Yesaya 44-6:
“Beginilah firman Tuhan, raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam:’ Akulah yang terdahulu dan Akulah yang kemudian; tidak ada Allah selain dari padaKu,”
Dan Yesaya 45: 18:
“ Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit, -Dialah Allah-yang menegakkannya- dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami-: ‘Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain.”
Yesus sendiri juga berkata dalam Matius 12: 29 :
’Maka jawab Yesus kepadanya: ‘Hukum yang terutama inilah: Dengarlah olehmu, hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa.’

ISA AS (YESUS) UTUSAN TUHAN
Mengenai Nabi Isa As (Yesus) dalam Al Qur’an terang dinyatakan dalam Surat 4: 157 bahwa Yesus tidak mati disalib:
“dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah (mengatakan rasul Allah adalah untuk menghina), padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keimanan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”
Baca Lukas 24: 36-41:
“Dan sementara bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri ditengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan didalam hati kamu? Lihatlah tanganKu dan KakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena tentu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu.’ Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kakiNya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: ‘Adakah padamu makanan di sini?’ Dan mereka memberi kepadaNya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya didepan mereka.” Jadi Yesus tidak mati saat disalib karena orang mati tidak makan layaknya orang yang masih hidup.
Yesus sendiri menyatakan bahwa dia tidak mati kepada Maria Magdalena seperti yang tertera dalam Yohanes 20:17:
“Kata Yesus kepadanya: Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakan kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu.”
Hal ini membuktikan bahwa dia masih hidup disebutkan pula dalam Yohanes 19: 34: “Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambungNya dengan tombak, dan mengalir keluar darah dan air.”
Logikanya bila benar Yesus mati di kayu salib maka darahnya akan membeku dan dengan demikian tidak akan ada darah yang mengalir keluar dari tubuhnya. Kejadian itu membuat luka pada tubuh. Luka tersebut masih baru maka akan sakit bila disentuh oleh Maria Magdalena jadi ia melarangnya saat mereka saling bertemu di taman.
Kemudian jika Yesus adalah Tuhan mengapa diatas kayu salib ia memohon pertolongan Tuhan?
Matius 27: 46 :
“Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: Eli, Eli, lama sabakhtani? Artinya: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Doa Yesus didengar yang berarti bahwa doa-doa itu dijawab dengan baik oleh Tuhan.
Yakobus 5: 16 :
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang-orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Yesus sendiri berkata di dalam Matius 7: 7-10 :
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibuka bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang yang akan memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular jika ia minta ikan?” Demikian, jika semua doa-doa Yesus diterima Tuhan, termasuk doanya supaya dia tidak mati di kayu salib, tetapi mengapa dia masih juga mati di kayu salib?
Adalah sebuah pertanyaan besar ‘Bagaimana bisa Paulus, yang tidak pernah melihat diri Yesus, adalah orang yang pertama menyatakan bahwa Yesus adalah anak Tuhan?’
Kisah Para Rasul 9: 20:
“Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah anak Allah.”
Sebuah fakta, tahukah bahwa doktrin penebusan dosa bukan pula merupakan bagian dari ajaran Yesus? Hal ini dapat ditelusuri dari sejarah karena doktrin penebusan dosa mulai muncul dan dibenarkan oleh gereja pada sekitar tiga atau empat abad setelah Yesus meninggalkan bumi. Ini bertentangan dengan Injil meskipun pasal ini menjelaskan :
Ulangan 24: 16:
‘Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, jangan juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri,
atau dalam Yeremia 31: 30:
“melainkan: setiap orang mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri yang ngilu.”
Atau dalam Yehezkiel 18: 20:
‘Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati, anak tidak akan turut menanggung dosa ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung dosa anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.”
Ayat-ayat diatas merupakan bukti bahwa dalam Injil doktrin penebusan dosa itu tidak disebutkan, dan doktrin ini merupakan rekayasa akal manusia dimana ajaran ini mendapatkan kontimasi dari kepercayaan atau konsep yang berasal dari penyembah berhala dan sihir!
Demikian ternyata menurut Injil Yesus sendiri berkata bahwa dia datang bukan untuk damai?
Coba baca Lukas 12: 49-53:
“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hatiKu, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan kataKu kepadamu, bukan damai melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, dua melawan tiga dan tiga melawan dua. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.”
Lihat juga Matius 10: 34-36:
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai diatas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.”

Penutup

Setiap muslim yang tafahum yakin bahwa turunnya Yesus untuk kedua kalinya di bumi akan bergabung dengan umat Muslim di masjid-masjid, karena dia seperti umat Islam yang lain juga dikhitan, tidak boleh makan daging babi, berwudhu sebelum mendirikan sholat, dan bahwa dia juga berdiri, ruku’ dan sujud dalam sholatnya kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah Swt.
Asyhadu a(n)laa ilaaaaaaha illaa Allah, wah da hu laa shariikah lah,
wa asyhaduanna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh



REFERENSI
Taken from “Dialog Islam Kristen Upaya Menelusuri Kebenaran Hakiki”
by Hasan A Baagil
Copyright 2005 Lintas Pustaka Publisher From Jakarta
Taken From “Injilku Yang Ternoda”
Cetakan ke-7
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
Maret 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
“Menghalau Missionaris Dan Misi Sucinya Mengkristenkan Dunia”
Cetakan Ke-5
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
April 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
A Gift From My Student Oceana  
Assalam Boarding School Surakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar