Minggu, 05 Juni 2011

Pertentangan Dalam Alkitab

Pertentangan Dalam Al Kitab “Yesus VS Paulus”






Bukti akan adanya ayat-ayat yang bertentangan dapat dengan mudah dan jelas dijumpai dan dibuktikan terdapat dalam Alkitab. Hal ini dikarenakan di dalam Alkitab ada tiga jenis kesaksian berbeda yang dapat dikenali tanpa memerlukan pelatihan khusus apapun, yaitu:
1.     Di dalam Alkitab dapat dikenali apa yang mungkin digambarkan sebagai “Firman Tuhan”
2.     Di dalam Alkitab dapat diketahui apa yang mungkin digambarkan sebagai “Perkataan Nabi Tuhan”
3.     Di  dalam Alkitab dapat diamati bagian yang merupakan catatan dari para saksi yang meihat atau yang mendengar, atau tulisan seseorang berdasarkan cerita orang. Yang demikian adalah “Perkataan Sejarawan”
Berikut contoh ayat-ayat dalam Alkitab dari ketiga tipe tersebut:
 
Tipe Pertama:
 
Ulangan 18: 18
“Aku akan membangkitkan seorang Nabi bagi mereka ... Aku akan menaruh Firman-Ku ... dan ia akan mengatakan kepada mereka segala apa yang Ku-perintahkan kepadanya.”
Yesaya 43: 11
“Aku, Aku-lah Tuhan, dan tidak ada juru selamat selain daripada-Ku.”
Yesaya 45: 22
“Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Aku-lah Allah dan tidak ada yyang lain.”
Perhatikan kata ganti orang pertamadidalam referemsi di atas, dan tanpa kesulitan akan dapat diidentifikasi bahwa redaksi pernyataan tersebut sepertinya layak sebagai Firman Tuhan.
 
Tipe Kedua:
 
Matius 27: 46
“... Yesus berseru dengan suara nyaring:’ Eli, Eli, lama sabakhtani?”
(Artinya: Allah-ku, Allah-ku, mengapa Engkau meninggalkan aku?)
Markus 12: 29
“Jawab Yesus kepadanya, “Hukum yang utama ialah : ‘Dengarlah, hai Israel, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang Esa’.”
Markus 10: 18
“Jawab Yesus kepadanya: ‘Mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain daripada Allah saja’.”
               Jelas bahwa dalam ayat-ayat tersebut Yesus “Berseru”, Yesus “Menjawab”, dan Yesus “Berkata”, adalah perkataan dari orang yang dijadikan utusan-Nya yaitu perkataan Nabi Tuhan.

Tipe Ketiga:
 
Markus 11: 13
“Dan dari jauh, Ia (Yesus) melihat pohon Ara yang sudah berdaun. Ia (Yesus) mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia (Yesus) mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia (Yesus) tiba di situ, Ia (Yesus) tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, ....”
               Kesaksian tipe ketiga ini banyak terdapat di dalam Alkitab, yaitu kata-kata orang ketiga. Perhatikan kata ganti kepunyaan yang telah diberi penekanan, itu semua bukanlah Firman Tuhan atau Perkataan Nabi-Nya, tetapi “perkataan sejarawan atau sastrawan”.
 
Berikut contoh-contoh pertentangan yang terdapat dalam Alkitab:
Pertentangan mengenai siapa Tuhan dan Nabi
               Perhatikan ayat-ayat berikut dimana jelas bahwa Yesus mengajarkan Ketauhidan.
Yesus sendiri jelas menyatakan Tuhan itu Allah.
Markus 12: 29
               Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.”
Matius 22: 37
               Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”
Matius 4: 10
               Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
               Sangat wajar bila Yesus mengusir Orang Nasrani yang menyebut dirinya Tuhan, karena Yesus tidak pernah mengajarkan Ketuhanan dirinya melainkan keesaan Tuhan atau Ketauhidan Allah Swt.
 
               Yesus sendiri jelas menyatakan dirinya adalah Nabi utusan Allah
Yohanes 17: 3
               Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yohanes 7: 16
               Jawab Yesus kepada mereka: ‘Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
Yohanes 7: 29
               “Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.”
Matius 21: 11
               Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea.”
 
               Sedangkan Paulus mengajarkan Theologi Kristen tentang Yesus adalah Tuhan
II Korentus 1: 3
               Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan.
Kolose 1: 15
               Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.
Filipi 2: 6
               Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak mengganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
               Cukup jelas bukan bahwa Yesus tidak menyebut dirinya sendiri sebagai Tuhan, banyak perkataan Yesus sendiri dalam Alkitab yang menyatakan dirinya hanyalah Utusan Allah bukan Tuhan, sebagaimana dalil diatas. Ketuhanan Yesus dan doktrin-doktrin gereja adalah semua hasil karangan Paulus yang memang dari dialah ajaran tentang Yesus itu Tuhan berasal, bukan dari perkataan Yesus sendiri.
 
               Paulus Juga Mengajarkan Theologi Kristen Trinitas
Yohanes1: 1
               Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Yohanes 1: 2
               Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah
Yohanes 1: 3
               Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan
Yohanes 1: 4
               Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Yohanes 1 : 14
               Firman itu telah menjadi manusia, dan dia diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran.
I Yohanes 5: 7
               Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus) dan ketiganya adalah satu.
               Ayat yang ada tanda kurungnya sebenarnya adalah ayat tambahan yang disusupkan kemudian dalam perjalanan penyusupan Alkitab (Kanonisasi). Trinitas sulit dicerna oleh akal sehat manusia. Sehingga dapat menimbulkan pertanyaan. 
 
Berikut beberapa fakta akan adanya penambahan dalam ayat-ayat Alkitab:
 
Fakta: Adanya Penambahan Yohanes 1: 1-18
               Dalam catatan kaki Alkitab”The New Testament of the New American Bible” 1970 hal 203, disebutkan: “Yohanes 1: 1-18; pembukaan ini merupakan hymne, berbentuk syair-mungkin berasal dari karya bebas, yang hanya belakangan baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai intro (pembukaan) dari Injil”
               Santo Agustinus, dalam bukunya “The Confession of Saint Agustine” dibawah sub judul: Kitab Suci dan Filsafat Penyembah Berhala, ditulis: “ ... Buku filsafat Platonis (yang ada jauh sebelum Yesus datang) yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya terdapat kemiripan jalan berpikir yang didukung dengan berbagai argumen bahwa:
{  Pada mulanya adalah firman
{  Dan firman itu bersama dengan Tuhan
{  Dan firman itu adalah Tuhan
{  Ia (Firman) pada mulanya bersama dengan Tuhan
{  Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Firman)
{  Dan tanpa dia (Firman) tidak ada yang dijadikan.”
               Sementara itu ada juga pengubahan atau penambahan arti contoh pada ide Logos. Philo, dari Alexandria pada awalnya memperkenalkan ide Logos pada kalimat berikut: “Pada mulanya adalah logos (Firman). Logos (Firman) itu bersama dengan Tuhan dan Logos (Firman) itu berasal dari Tuhan.
               Di sini gereja atau penyalin merubah kata “berasal dari” dalam Alkitab saat ini ditulis menjadi “adalah”.
Adanya Penambahan I Yohanes 5: 7
               Sir Isaac Newton (1642-1727), dalam bukunya “An Historiocal of two Notable Corruptions of Scripture” (Sejarah Pemalsuan Dua Ayat pada Kitab Suci) tahun 1693: ia menyatakan bahwa I Yohanes 5: 7, dan I Timotius 3: 16 adalah ayat palsu yang disusupkan oleh Gereja. Demikian setelah ketahuan bahwa kalimat-kalimat di Alkitab terdapat penyusupan yang dilakukan oleh Bapak-Bapak Gereja maka akhirnya diberi tanda dalam kurung, sebagai penjelasan tambahan, agar maksud sesungguhnya dapat dipahami.
               Catatan Alkitab New International Version hal 907 menjelaskan: “(ayat ini) tidak ditemukan disemua naskah Alkitab yang ditulis sebelum abad XVI.”
 
Pertentangan mengenai doktrin dosa warisan
Nabi Isa As tidak mengajarkan dosa warisan
Ulangan 24: 16
               Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
Yeremia 17: 10
               Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.”
Yehezkiel 18: 20
               Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
 
Paulus mengajarkan Dosa Warisan (Penebusan Dosa)
Roma 5: 12
               Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
I Korintus 15: 21-22
               Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan  orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikianlah pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Roma 3: 23-24
               Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
               Pada kenyataannya ajaran penebusan dosa yang ada karena dosa warisan buatan Paulus ini telah melahirkan konflik besar dikalangan umat Kristiani sendiri, bahkan penebusan dosa ini juga pernah dijadikan komoditas bisnis yang mendatangkan keuntungan serta kemewahan hidup dikalangan Tokoh Agama Katolik pada masa-masa sebelum tahun 1517. dalam sejarah tertulis asalnya peristiwa pemberontakan Martin Luther tahun 1517 dengan menempelkan 95 tesisnya di depan pintu Gereja Wittenberg Jerman, yang salah satu isinya memprotes kebijakan Gereja Katolik karena mengeluarkan surat penebusan dosa, dengan memeras rakyat agar mau mengeluarkan uang demi mendapatkan surat pengampunan dari Gereja. 
               Jadi dari sini bisa disimpulkan bahwa dengan adanya surat penebusan dosa maka dosa dapat diampuni oleh gereja atau pihak gereja yang tentu saja adalah manusia, padahal bukankah pengampunan dosa itu berhubungan dengan Hak Tuhan jadi bukanlah merupakan hak manusia?
 
Nabi Isa As menyatakan dirinya Nabi khusus Bani Israel
               Perhatikan ayat-ayat dibawah ini yang menunjukkan larangan dari Yesus untuk tidak menyebarkan ajaran-Nya keluar dari Israel, karena Yesus adalah Nabi khusus Bani Israel.
Matius 10: 5-6
               Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Matius 15: 24
               Jawab Yesus: ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
               Pada kenyataanya orang Kristen menyebarkan ajarannya kepada seluruh bangsa dengan mengemukakan alasan yakni karena mendapat Amanat Agung dari Yesus. 
               Perhatikan ayat-ayat berikut yang membuktikan adanya kontraversi:
Markus 16: 15
               Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”
Matius 28: 18-20
               Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
               Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
               Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Kisah Para Rasul 1: 8
               Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Lukas 24: 47
               Dan lagi; dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa mulai dari Yerusalem.
Fakta: Markus 16: 9-20 terdapat ayat susupan.
               Dalam The Christian Counselor’s New Testament, oleh DR. Jay E. Adam, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan USA, Injil Markus ini “berakhir” pada ayat 8. setelah ayat 8 hanya ditulis footnote sebagai berikut: “Ayat-ayat ini (16: 9-20) tidak ada pada manuskrip-manuskrip terbaik. Penutup lebih pendek seperti ini (yang berakhir pada pasal 16: 8) bisa ditemukan pada versi lainnya.”
               Demikian juga Markus yang ada dalam The Holy Bible New International Version, ada penjelasan sebagai berikut: “Dua manuskrip yang paling tua tidak memiliki Markus 16: 9-20” (New York Internatioanl Bible Society, Zondervan Bible publisher, Grand Rapids, Michigan USA).
Matius 28: 16-20 adalah ayat tambahan
               Prof. DR. Hugh J. Schonfield, pakar Alkitab dan pemikir Kristen, sekaligus nominator pemenang hadiah Nobel tahun 1959, dalam bukunya “The Original New Testament”, menyatakan: “Ayat ini (Matius 28: 15) nampaknya sebagai Injil Matius. Dengan demikian ayat-ayat selanjutnya (Matius 28: 16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai ayat-ayat yang baru ditambahkan kemudian.”
               Prof. DR. Robert Funk, Profesor Ilmu Perjanjian Baru, dari Universitas Harvard Amerika, dalam bukunya “The Five Gospel”, menyatakan: “Perintah utama dalam Matius 28: 16-20 ... Diciptakan oleh para penginjil ... memperlihatkan ide untuk menyebarkan ajaran Kristen ke seluruh dunia. Yesus sangat mungkin tidak memiliki ide untuk mengajarkan ajarannya ke seluruh dunia dan (Yesus) sudah pasti bukan pendiri lembaga Gereja / agama Kristen ini. Ayat ini tidak menggambarkan perintah yang diucapkan Yesus.”
               Kesimpulannya, dalil utama dalam Matius 28: 19-20 yang diyakini sebagai Amanat Agung Yesus adalah ayat palsu. Bahkan Markus 16: 9-20 itu semua adalah ayat tambahan. Sungguh sangat memprihatinkan karena ternyata isi kitab suci sudah ditambah dan dipalsukan agar sesuai dengan keinginan penginjil.
 
Pertentangan mengenai Hukum Taurat
Nabi Isa As berpegang pada Hukum Taurat
               Orang Kristen biasa berdalih bahwa apa yang relevan mereka imani saat ini adalah Perjanjian Baru. Dengan kata lain semua hukum yang ada dalam Perjanjian Lama adalah Hukum Taurat Musa, sedang sekarang yang dipakai orang Kristen adalah Hukum Paulus.
               Tetapi bukankah Yesus datang ke dunia ini bukan untuk mengganti Hukum Taurat dengan hukum yang baru, melainkan untuk menyempurnakannya?
Berikut perkataan Yesus tentang Hukum Taurat:
Matius 5: 17
               “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Mazmur 19: 8
               Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
 
 
Ibrani 10: 28
               Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.
Sedangkan Paulus dalam perjanjian baru menolak hukum Taurat
Roma 3: 20
               Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Roma 3: 28 
               Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Roma 4: 15
               Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.
Roma 7: 6
               Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.
Roma 5: 20
               Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
               Dari penjelasan dalil diatas, nampak sekali Paulus begitu berani menentang apa yang di firmankan oleh Tuhan. Terlihat jelas watak Paulus yang kemudian diwariskan oleh pengikutnya sekarang yakni suka berbohong. Coba perhatikan perkataan Paulus yang membolehkan berbohong demi kemuliaan Tuhan versinya sendiri:
Roma 3: 7
               Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
               Jadi jelas bukan bahwa dalil tentang hukum Taurat bersumber dari Paulus dalam suratnya yang dikirim kepada Jemaat di Roma, padahal Yesus sendiri mengatakan orang yang menolak hukum Musa seharusnya dihukum mati.
               Kenapa Paulus menolak hukum Taurat Musa? Jawabanya karena banyak sekali syari’at dari Taurat Musa yang memberatkan Paulus, dan tidak sejalan dengan ajaran barunya. Misalnya, dalam Taurat diharamkan makan babi, diwajibkan sunat, mati pakai kain kafan dan sebagainya. Jadi singkatnya semua yang diajarkan Paulus bertentangan dengan apa yang ada dalam Taurat Musa.
               
Nabi Isa as Berpegang Pada Hukum: Haram Minum Khamer
Imamat 10: 9
               “Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun.”
 
Hakim-hakim 13: 4
               Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anngur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.
Hakim-hakim 13: 14
               “Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
 
Sedangkan Paulus membolehkan Minum Anggur
I Korintus 6: 12-13
Ayat 12
               Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.
Ayat 13
               Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.
 
Fakta:
               Dalil mengenai larangan minum ini masih kontradiktif, karena kebanyakan gereja sendiri mengadakan ritual Perjamuan Kudus (minum anggur dan roti kecil) dengan menggunakan anggur berwarna merah. Kebanyakan yang membolehkan minum khamer karena membaca kisah dalam Injil Perjanjian Baru dimana Yesus merubah air menjadi anggur disuatu pesta perkawinan yang kemudian dihidangkan kepada para tamu yang hadir. (Lihat Yohanes 2: 1-11).
 
Nabi Isa as mengharamkan makan babi
Ulangan 14: 8
               Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.
Imamat 11: 7
               Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
Yesaya 66: 17
               Mereka yang menguduskan dan mentahirkan dirinya untuk taman-taman dewa, dengan mengikuti seseorang yang ada di tengah-tengahnya, yang memakan daging babi dan bintang-binatang jijik serta tikus, mereka semuanya akan lenyap sekaligus, demikianlah firman TUHAN.
 
Sedangkan Paulus Menghalalkan Makan Babi
Roma 14: 2-3
               Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
               Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
Roma 14: 17
               Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Roma 14: 20
               Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!
Padahal dengan jelas Alkitab Tahun 1960 terbitan LAI, disana bunyi dari kitab Ulangan 14: 8 sebagai berikut:
               “Juga babi, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.”
 
Nabi Isa as berpegang Pada Hukum Sunat
Kejadian 17: 10
               Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara ku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Lukas 2: 21
               Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Imamat 12: 3
               Dan pada yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khitan anak itu
.
Kejadian 21: 4
               Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
Kejadian 17: 13
               Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalan dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
Kejadian 17: 14
               Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khitannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”
Kisah Para Rasul 7: 51
               Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Yohanes 7: 22
               Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat-sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita-dan kamu menyunat orang pada hari Sabat!
 
Sedangkan Paulus merubah Hukum Sunat
Galatia 5: 2
               Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
Galatia 5: 6
               Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersuant atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
               Demikian keanehan Palus terlihat dalam ayat berikut ini:
I Korintus 7: 19
               Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah menaati hukum-hukum Allah.
               Bagaimana seseorang bisa disebut menaati perintah Allah, kalau hukum sunat yang kekal abadi dari Allah saja dirubah seenaknya? Lebih dahsyat lagi, kenekatan Paulus bisa dilihat kembali pada pernyataannya didalam kitab karangannya berikut ini:
 
Roma 2: 28-29
 
Ayat 28
               Sebab yang disebut Yahudi bukan lah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
 
Ayat 29
               Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan Allah.
Coba renungkan:
               Paulus dengan seenak hatinya mengatakan sunat yang sekarang berlaku adalah sunat hati, bukan sunat fisik. Sangat aneh bukan pendiri agama Kristen ini, padahal telah dijelaskan oleh Tuhan bahwa sunat yang dimaksud Tuhan adalah dikerat kulit khitannya. Bisa dikatakan Paulus merasa dirinya lebih hebat dari ABRAHAM, Ishak, Yakub, bahkan Yesus sendiri, karena mereka semua disunat fisik bukan lahiriah. Jangan-jangan penafsiran Paulus ini dilakukan karena dia takut kalau disunat? Yang lebih aneh lagi orang kristen jaman sekarang tidak mau disunat. Padahal dokter saja bilang manfaatnya bagi kesehatan.
 
Nabi Isa as Melarang Perkawinan Beda Agama
Kejadian 34:14-15
Ayat 14
               Berkatalah mereka kepada kedua orang itu: “Kami tidak dapat berbuat demikian, memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang tidak bersunat, sebab hal itu aib bagi kami.
Ayat 15
               Hanyalah dengan syarat ini kami dapat menyetujui permintanmu; kamu harus sama seperti kami, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat,
Ulangan 7: 3
               Janganlah engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki;
               NB: Ingat sebelumnya telah disebutkan bahwa hukum sunat adalah wajib.
 
Sedangkan Paulus menghalalkan Perkawinan Beda Agama
I Korintus 7: 12-14
Ayat 12
               Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
Ayat 13
               Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
Ayat 14
               Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
 
Fakta:
               Justru sekarang ini banyak kasus permurtadan yang terjadi karena berawal dari pernikahan beda agama ini, dengan bberbagai alasan sudah banyak Umat Islam yang pemahaman agamanya rendah menikah dengan orang yang tidak seiman demi alasan cinta. Korban yang berjatuhan adalah anak-anak hasil dari pernikahan beda agama, dimana kadang orangtua memaksa anaknya untuk mengikuti agama yang dianutnya.
 
Nabi Isa as Berdo’a Dengan Menengadahkan Tangan
I Timotius 2: 8
Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Fakta:
Orang Kristen ketika berdoa malah melempitkan tangan.
 
Nabi Isa as Memegang Hukum Berdo’a menghadap Kiblat
I Raja-raja 8: 44
               Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah mana pun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,
 
I Raja-raja 8: 48
               Apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengankut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,
 
Nabi Isa as Meninggal Dikafani
Lukas 23: 53
               Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengafaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.
Yohanes 11: 44
               Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”
               Berbagai kontadiksi ini tentu saja menggelitik akal bukan? Lalu bila Alkitab sudah berulang kali menglami revisi dan umat Kristen sendiri tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang salah. Pertanyaan logis yang muncul adalah Is Bible The Words of God Or Man?

               Demikian umat Islam dari awal sudah dijanjikan oleh Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa Al Qur’an akan terjaga keasliannya selamanya.
Firman Allah Swt Mengenai Al Qur’an:
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an, dan kamilah yang akan menjaganya.” (QS. Al Hijr 15: 9)
Islam memiliki ketiga tipe tersebut dalam kitab terpisah:
1.     Tipe pertama yang merupakan Firman Tuhan terdapat dalam Kitab Suci AlQur’an.
2.     Tipe kedua yang merupakan Perkataan Nabi Tuhan Rausululullah Muhammad Shallahu Alaihi wa Salam dicatat dalam kitab yang disebut Hadits. Demikian Al Hadist yang berasal dari Rasullah Saw merinci, dan menjelaskan hukum-hukum secara lebih rinci, karena Al Qur’an yang merupakan pokok hukum ada yang diungkapkan secara umum. Adanya derajat kesahihan hadist dari sahih (kuat), hasan (baik), dhaif (lemah), dan palsu dapat ditelusuri dari runutan sanadnya, apakah perawinya amanah dan kuat hafalannya ataukah tidak.
3.     Tipe ketiga berlimpah-limpah jumlahnya yang dapat ditemukan dalam berbagai buku sejarah Islam yang berbeda sesuai dengan sejarah yang dikisahkan.
Jadi dalam Islam ketiga tipe tersebut tidak dicampur dalam satu kitab, akan tetapi terpisah sesuai dengan tingkat sumbernya.

REFERENSI
Taken from “Dialog Islam Kristen Upaya Menelusuri Kebenaran Hakiki”
by Hasan A Baagil
Copyright 2005 Lintas Pustaka Publisher From Jakarta
Taken From “Injilku Yang Ternoda”
Cetakan ke-7
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
Maret 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
“Menghalau Missionaris Dan Misi Sucinya Mengkristenkan Dunia”
Cetakan Ke-5
By Yusuf Ismail al Hadid (Muallaf)
April 2008
Pustaka Fahima From Yogyakarta
A Gift From My Student Oceana  
Assalam Boarding School Surakarta

1 komentar:

  1. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja." (Mark 13:32)

    Ayat alkitab tidak menyata tentang Yesus tidak memberitahu soal hari kiamat, tapi jelas menyatakan dia tidak tahu . Maka persoalan timbul , apakah tiga tuhan sama darjatya? atau Sang bapa sahaja yang teragung memandang kan pengetahuan sang bapa melangkaui Yesus?

    Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah (Sang bapa?) saja. (Mark 10:18)

    Jelas Yesus bukan Allah dan tidak setanding Allah

    BalasHapus